ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan membeli rumah melalui skema KPR di bank, sebagai berikut:
Pertama, pilihan properti. Prinsip utama membeli properti
kendati bukan untuk investasi adalah lokasi. Pastikan lokasi rumah yang
hendak Anda beli dekat dengan fasilitas publik mulai dari pusat
perbelanjaan, rumahsakit, tempat ibadah, hingga fasilitas transportasi
publik.
Kedua, kerjasama pengembang dengan bank. Membeli properti di
pengembang yang memiliki kerjasama dengan bank, berpeluang memberi Anda
diskon bunga. Selisih bunga bisa di atas 2%. Lumayan, kan?
Ketiga, kemampuan membayar. Maksimal besar cicilan utang,
termasuk KPR, adalah 30% dari total penghasilan bulanan Anda. Pilih
skema yang paling cocok dengan kemampuan kantong. “Kalau mampu mencicil
KPR dengan tenor 10 tahun, tidak perlu juga mengambil tenor 30 tahun,”
kata Farah Dini, perencana keuangan Zelts Janus Consulting.
Keempat, bandingkan harga. Anda tak perlu rikuh meminta
simulasi KPR ke berbagai bank sebagai bahan pertimbangan. Jangan lupa
meminta kejelasan tentang metode penghitungan bunga. Berapa lama masa
fixed rate? Memakai bunga efektif atau flat? Juga, adakah opsi pelunasan
sebelum kontrak kredit berakhir?
Pada dasarnya, pembelian rumah adalah salah satu pembelian terbesar
yang dilakukan oleh seseorang. Semakin lama menunda, biayanya bisa
semakin mahal karena harga properti sulit turun. “Membeli rumah harus
kerja keras dan sedikit dipaksakan agar bisa terbeli,”